Rangkaian Bel Rumah
Kapasitor keramik dengan kode 473Z dapat dijabarkan sebagai berikut:
1 nano Farad (nf) = 1000 piko Farad (pF) = 0,01 mikro Farad (µF), umumnya yang banyak dipakai adalah satuan mikro farad dan farad yakni 1 Farad (F) = 1000000 Mikro Farad (µF)
Nilai Kapasitor = 47 x 10 pangkat tiga (10x10x10) = 47 x 1000 = 47.000 piko Farad (pF) = 47 nano Farad (nF) = 0,047 mikro Farad (µF)
Sedangkan huruf yang berada setelah angka atau nilainya merupakan besarnya nilai toleransi dari nilai kapasitansi kapasitor. Kode huruf tersebut tidak menentu, sehingga akan dijelaskan beberapa kode huruf untuk nilai toleransi kapasitor sebagai berikut:
B = 0,10 pF
C = 0,25 pF
D = 0,5 pF
E = 0,5 %
F = 1 %
G= 2 %
H = 3 %
J = 5 %
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
e)Transistor NPN 2N4124
Ketika saklar/switch ditekan (on) hingga menutup rangkaian listrik, arus listrik yang mengalir dari sumber arus listrik melewati beberapa tahanan/resistor yang ada. Arus listrik di rangkaian ini pada bell akan menghidupkan medan magnet ketika melewati kumparan sehingga menghidupkan buzzer.
1.Tujuan
- Memahami bagaimana cara kerja bel listrik.
- memahami cara perancangan rangkaian bel listrik menggunakan aplikasi Proteus.
2.Komponen
a)Switch
Switch berguna sebagai pemutus atau penyambung suatu rangkaian elektronika.
b)Buzzer
Buzzer adalah komponen yang akan mengeluarkan suara saat rangkaian dijalankan di proteus 8. ia akan mengeluarkan bunyi berdenging.
c)Resistor
Sebuah resistor adalah komponen dalam suatu rangkaian listrik yang berfungsi untuk menahan laju arus listrik yang mengalir pada rangkaian listrik.
Mencari Nilai Resistor dengan Kode Warna
1. Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.
2. Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
3. Resistor Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.
d)Kapasitor
Kapasitor memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan listrik,dalam medan listrik dalam jangka waktu tertentu dengan cara memanfaatkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus tersebut.
Cara membaca nilai kapasitor :
Agar dapat menghitung nilai kode kapasitor keramik 473Z, kita perlu mengetahui lebih dahulu nilai satuannya. Hal ini perlu agar memudahkan dalam membedakan kode tiap kapasitor seperti berikut ini:Kapasitor keramik dengan kode 473Z dapat dijabarkan sebagai berikut:
1 nano Farad (nf) = 1000 piko Farad (pF) = 0,01 mikro Farad (µF), umumnya yang banyak dipakai adalah satuan mikro farad dan farad yakni 1 Farad (F) = 1000000 Mikro Farad (µF)
Nilai Kapasitor = 47 x 10 pangkat tiga (10x10x10) = 47 x 1000 = 47.000 piko Farad (pF) = 47 nano Farad (nF) = 0,047 mikro Farad (µF)
Sedangkan huruf yang berada setelah angka atau nilainya merupakan besarnya nilai toleransi dari nilai kapasitansi kapasitor. Kode huruf tersebut tidak menentu, sehingga akan dijelaskan beberapa kode huruf untuk nilai toleransi kapasitor sebagai berikut:
B = 0,10 pF
C = 0,25 pF
D = 0,5 pF
E = 0,5 %
F = 1 %
G= 2 %
H = 3 %
J = 5 %
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
Transitor ini ialah berjenis NPN yang berarti bahwa ia akan aktif ketika basis diberi tegangan positif
3.Dasar Teori
Pada dasarnya bel listrik terdiri atas dua elektromagnet yang disebut solenoida, di mana setiap solenoida dililitkan pada arah yang berlawanan. Solenoida adalah penghantar melingkar yang berbentuk kumparan panjang. Medan magnet yang ditimbulkan oleh solenoida akan lebih besar daripada yang ditimbulkan oleh sebuah penghantar melingkar, apalagi oleh sebuah penghantar lurus. Jika solenoida dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan solenoida berarus listrik bergantung pada kuat arus listrik dan banyaknya kumparan. Garis-garis gaya magnet pada solenoida merupakan gabungan dari garis-garis gaya magnet dari kawat melingkar. Gabungan itu akan menghasilkan medan magnet yang sama dengan medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Kumparan seolah-olah mempunyai dua kutub, yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan
Ketika saklar (7) di sambung, maka arus listrik mengalir dari sumber (3) menuju solenoida yang berisi inti besi (1), berdasarkan prinsip elektromagnetik maka ketika solenoida yang berisi inti besi dialiri arus listik, inti besi akan berubah menjadi magnet sementara sehingga menarik pemukul (5) menuju magnet, akibatnya aliran listrik terputus karena pemukul tidak lagi bersentuhan dengan penyambung no (6), ketika pemukul tertarik kearah magnet, secara bersamaan pemukul juga memukul piringan (2). Karena aliran arus listrik terputus, maka elektromagnetik akan hilang sifat kemagnetannya, hal ini mengakibatkan pemukul kembali ke posisinya semula, proses tersebut terjadi berulang kali dengan cepat sehingga bel terdengar tidak terputus-putus.
4. Prinsip kerja
Rangkaian dibuat dengan memasukkan arus dc dari sebuah DC generator sebesar 48Volt, yan dihubungkan dengan tahanan R1 sebesar 1K ohm. Didalam rangkaian ini diberi 2 buah transistor berjenis NPN dengan kode 2N4124, yamng masing -masing dihubungkan dengan 2 buah lagi tahanan yang masing-masing jug memiliki nilai tahanan sebesar 1K ohm.Rangkaian ini kemudia disambungkan dengan sebuah switch analog. Dimana switch ini dihubung dengan sebuah DC voltmeter untuk mengukur tegangan yang dihasilkan setelah melalui rangkaian. Resistor 2 dan 3 berfungsi untuk menyalurkan potensial ke kolektor dan basis transisitor yang berfungsi untuk membangkitkan potensial suara yang sudah dihasilkan R1.
Untuk memestikan stabilisasi arus pada rangkaian dipasang 2 buah Transistor NPN berjenis 2N4124 yang akan hidup ketika basis nya diberi muatan positif dari baterai. Pada Transistor NPN pertama Kolektor akan dihubungkan menuju basis transitor selanjutnya untuk di amplify kan,Ketika sebuah tegangan positif diberikan kepada sebuah transistor, maka emiter akan mensuplai elektron yang berasal dari base, pergerakan elektron ini (dari kolektor ke emiter) akan menciptakan aliran arus di transisitor. Arus ini akan bergerak dari emitor ke kolektor melalui base. sehingga dengan mengatur tegangan di base , laju arus dapat dikendalikan sehingga perubahan kecil pada tegangan di base dapat menghasilkan output yang besar.
Transitor kedua ini akan dihubungkan kepada transitor pertama yang tujuannya adalah untuk lebih memperkuat sinyal. Capacitor C3 disebut juga dengan sebutan kondensator emitor (Ce). Fungsinya ialah menyimpangkan aliran arus agar getaran potensial suara yang diterima tidak mengalami aliran penentang.
5. Bentuk Rangkaian
6. Video Rangkaian
7. Link Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar