Otomatisasi
Kran Air dengan Sensor Ultrasonik
A.
Tujuan
·
Untuk mengetahui apa itu sensor ultrasonic
dan prinsip kerjanya
·
Untuk mengetahui pengaplikasian sensor
ultrasonic
B.
Alat
dan Bahan
I.
Alat
a. AC
Power Supply
AC Power Supply adalah
Power Supply yang mengubah suatu taraf tegangan AC ke taraf tegangan lainnya.
Contohnya AC Power Supply yang menurunkan tegangan AC 220V ke 110V untuk
peralatan yang membutuhkan tegangan 110VAC. Atau sebaliknya dari tegangan AC
110V ke 220V.
II. Bahan
a. Baterai
Baterai (Battery) adalah sebuah
alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik
yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.
b. Resistor
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai
resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur
arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa
Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat
dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).
c. Kapasitor
Capasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/ muatan
listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan
internal dari muatan listrik atau komponen listrik yang mampu menyimpan
muatan listrik yang dibentuk oleh permukaan (piringan atau kepingan) yang
berhubungan yang dipisahkan oleh suatu penyekat.
d. Relay
Relay
adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
e. IC
NE555
IC Timer atau IC Pewaktu adalah jenis IC yang
digunakan untuk berbagai Rangkaian Elektronika yang memerlukan fungsi Pewaktu
dan multivibrator didalamnya.
Konfigurasi pin IC NE555
:
1.
GND, Ground
2.
TR, Trigger
berfungsi sebagai pemantik atau penyulut agar pewaktuan berkerja
3.
Out, Output IC555
jadi selama dalam pewaktuan maka keluaran berada pada +VCC
4.
Reset,
berfungsi menyela atau menghentikan interval pewaktuan jika diberi tegangan 0
volt
5.
CV, Control Voltage
berfungsi sebagai pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
6.
Threshold,
berfungsi untuk menentukan akhir pewaktuan ( pewaktuan berakhir jika Vthr
dibawah 2/3 VCC)
7.
Discharge,
bisanya disambungkan ke kapasitor dan berfungsi untuk pengosongan kapasitor.
Selama pembuangan kapasitor menentukan interval pewaktuan
8.
V+, supply tegangan
postif untuk IC555 antara 3 Volt hingga 15 Volt DC
Spesifikasi
IC 555:
·
Tegangan
masukan / Catu daya : 4.5 ∼ 15 V
·
Besaran
arus untuk 5 vdc : 3 ∼ 6 mA
·
Besaran
arus untuk 15 vdc : 10 ∼ 15 mA
·
Maksimum
output Arus : 200 mA
·
Daya
: 600 mW
·
Suhu
kerja antara : 0 to 70 °C
f. Ground
Ground adalah suatu system instalasi listrik yang bisa
meniadakan beda potensial sebagai pelepasan muatan listrik berlebih pada suatu
instalasi listrik dengan cara mengalirkannya ke tanah.
g.
Potensiometer
Potensiometer (POT)
adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya.
Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori
Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal
dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.
h.
Sensor Ultrasonik
Sensor jarak yang umum digunakan dalam penggunaan untuk
mendeteksi jarak yaitu sensor ultrasonik. pengertian sensor ultrasonik
adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi)
menjadi besaran listrik dan sebaliknya.
Fungsi pin pada sensor
ultrasonic :
1.
VCC = 5V Power Supply. Pin sumber tegangan
positif sensor.
2.
Trig = Trigger/Penyulut. Pin ini yang
digunakan untuk membangkitkan sinyal ultrasonik.
3.
Echo = Receive/Indikator. Pin ini yang
digunakan untuk mendeteksi sinyal pantulan ultrasonik.
4.
GND = Ground/0V Power Supply. Pin
sumber tegangan negatif sensor.
C. Dasar Teori
a.
Resistor
Resistor
adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan
tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut
dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan
Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).
Rumus mencari resitansi : R = V/I
Tabel warna resistor :
·
Cara menentukan nilai resistor 4
gelang warna :
·
Cara menentukan nilai resistor 5
gelang warna :
b.
Kapasitor
Capasitor
adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/ muatan listrik di dalam medan
listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan
listrik atau komponen listrik yang mampu menyimpan muatan listrik yang
dibentuk oleh permukaan (piringan atau kepingan) yang berhubungan yang
dipisahkan oleh suatu penyekat.
Dibawah ini adalah beberapa fungsi
daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :
·
Sebagai
Penyimpan arus atau tegangan listrik
·
Sebagai
Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
·
Sebagai
Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
·
Sebagai
Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
·
Sebagai
Kopling
·
Sebagai
Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
·
Sebagai
Penggeser Fasa
·
Sebagai
Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul
Antena dan Osilator)
Berikut
ini Contoh dari Rumus Kapasitor
Penjelasan:
Q = Muatan yang satuannya
Coulumb
C = Kapasitas yang satuannya Farad
V = Tegangan yang satuannya Volt
(1 Coulumb = 6,3*1018 elektron)
Jenis-jenis kapasitor :
c. IC NE555
Pengertian Integrated
Circuit atau biasa disingkat dengan IC adalah sebuah komponen elektronika aktif
yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan hingga jutaan transistor,
dioda, resistor dan kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu rangkaian
elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bahan utama dalam pembuatan sebuah
Integrated Circuit (IC) adalah bahan semikonduktor. Silicon merupakan bahan
semikonduktor yang paling sering digunakan dalam teknologi fabrikasi Integrated
Circuit (IC).
Cara Kerja:
·
Bagian
trigger, berfungsi memberikan triger atau perintah ke IC 555 sebagai tanda
proses timer dimulai
·
Bagian
THReshold, biasanya diberi kapasitor dan resistor variable untuk kecepatan
waktu On Off agar dapat diatur sesuai keinginan.
Fitur Penting Pada IC 555
·
Beroperasi dari berbagai rentang
power supply mulai dari +5Volts hingga +18 volt tegangan pasokan.
·
Sumber arus beban sebesar 200
mA
·
Komponen eksternal harus dipilih
dengan benar sehingga interval waktu dapat dibuat menjadi beberapa menit
bersama dengan frekuensi melebihi beberapa ratus kilohertz.
·
Output dari timer 555 dapat
menggerakkan transistor-transistor logic (TTL) karena output arusnya yang
tinggi.
·
IC 555 memiliki stabilitas suhu 50
ppm per derajat perubahan suhu Celcius, atau setara dengan 0,005% / °C.
·
Siklus tugas timer dapat
disesuaikan.
·
Pemborosan daya maksimum per-paket
adalah 600 mW dan input pemicu serta resetnya memiliki kompatibilitas
logika.
Konsep Dasar IC 555
IC 555
menggabungkan osilator relaksasi, dua komparator, R-S flip-flop , dan kapasitor
discharge.
Seperti yang ditunjukkan pada
gambar, dua transistor T1 dan T2 saling berpasangan. Kolektor transistor T1
menggerakkan basis transistor T2 melalui resistor Rb2. Kolektor transistor T2
menggerakkan basis transistor T1 melalui resistor Rb1.
Ketika
salah satu transistor berada dalam keadaan jenuh, transistor lainnya akan
berada dalam keadaan terputus atau cut-off. Jika kita menganggap transistor T1
jenuh, maka tegangan kolektor akan hampir nol.
Dengan demikian akan ada basis drive
nol untuk transistor T2 dan akan masuk ke keadaan cut-off dan tegangan
kolektornya mendekati +Vcc. Tegangan ini diterapkan ke basis T1 dan dengan
demikian akan menjaganya tetap jenuh.
Sekarang,
jika kita menganggap transistor T1 berada dalam keadaan terputus atau cut-off,
maka tegangan kolektor T1 akan sama dengan + Vcc. Tegangan ini akan mendorong
basis transistor T2 ke saturasi. Dengan demikian, keluaran kolektor jenuh dari
transistor T2 akan hampir nol.
Nilai ini
ketika diumpankan kembali ke basis transistor T1 akan membuatnya terputus.
Maka, nilai saturasi dan cut-off dari salah satu transistor menentukan nilai Q
tinggi dan rendah beserta komplemennya.
Dengan
menambahkan lebih banyak komponen ke rangkaian, flip-flop R-S diperoleh.
Flip-flop R-S adalah rangkaian yang dapat mengatur output Q ke level tinggi
atau meresetnya menjadi rendah. Secara kebetulan, output Q komplementer (atau
berlawanan) tersedia dari kolektor transistor lainnya.
Simbol
skematis untuk flip flop S-R bisa
dilihat di atas. Rangkaian akan terkunci baik dalam status Q atau
kondisi pelengkapnya. Nilai input S yang tinggi akan menetapkan nilai Q menjadi
tinggi. Nilai input R yang tinggi akan mengatur ulang nilai Q ke rendah, output
Q tetap dalam keadaan tertentu sampai dipicu ke keadaan sebaliknya.
d.
Sensor
Ultrasonik HC-SR04
Sensor ini merupakan sensor ultrasonik siap
pakai, satu alat yang berfungsi sebagai pengirim, penerima, dan pengontrol
gelombang ultrasonik. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur jarak benda dari
2cm - 4m dengan akurasi 3mm. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger,
dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger
untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal
pantul dari benda.
Cara
menggunakan alat ini yaitu: ketika kita memberikan tegangan positif pada pin
Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik
dengan frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo. Untuk
mengukur jarak benda yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu
ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak benda
tersebut.
Setelah gelombang pantulan sampai di
alat penerima, maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda
tersebut. Jarak benda dihitung berdasarkan rumus :
S = 340.t/2
dimana S merupakan jarak antara
sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul), dan t adalah selisih antara
waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul
diterima receiver.
Berikut adalah visualisasi dari sinyal yang dikirimkan oleh
sensor HC-SR04
D.
Percobaan
a)
Prosedur Percobaan
·
Rangkai
komponen seperti gambar rangkaian dibawah
·
Jika
sensor mendeteksi adanya objek yang mendekat, maka sensor akan bekerja dan
memutar motor pompa air
·
Pompa
air akan bekerja dan mengalirkan air secara otomatis.
b)
Rangkaian Simulasi
1.
Gambar Rangkaian
2.
Prinsip kerja
Perancangan
kran air otomatis yang digunakan untuk menghemat pemakaian air dengan
mengontrol pemakaian air. kran air otomatis ini menggunakan sensor ultrasonik
sebagai pendeteksi keberadaan object atau anggota tubuh manusia yang sedang
berwudhu. Prinsip kerja alat ini adalah ketika sensor ultrasonik mendeteksi
keberadaan object dengan jarak ≤ 10 cm, maka relay akan aktif dan memutar motor
pompa air sehingga air akan mengalir secara otomatis. Dan ketika sensor
ultrasonik tidak mendeteksi keberadaan object dengan jarak ≤ 10 cm maka relay
mati dan motor juga mati.
c)
Video
d) Download File
- Materi disini
- Html disini
-Rangkaian disini
-Video disini
- Datasheet resistor disini
-Datasheet kapasitor disini
-Datasheet IC NE555 disini
-Datasheet sensor Ultrasonik HC-SR04 disini
- Datasheet Relay disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar