Laporan akhir percobaan 2 modul 4
2. Alat dan bahan[kembali]
1. 1 buah IC berjenis op amp 1458
2. 1 buah Resistor 10k dan 1 buah resistor 35k/70k
3. Voltmeter
4. Tegangan sumber DC
3. Rangkaian simulasi[kembali]
4. Prinsip kerja rangkaian[kembali]
Penguat
non-inverting amplifier merupakan kebalikan dari penguat inverting, dimana
input dimasukkan pada input non-inverting sehingga polaritas output akan sama
dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya
hambatan feedback dan hambatan input. Penguat ini memiliki masukan yang dibuat
melalui input non-inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini
akan satu fasa dengan tegangan inputnya.
Saat rangkaian dijalankan, arus dari tegangan input
akan masuk ke Op-Amp melalui kaki non-inverting, kemudian kaki inverting
dihubungkan ke ground. Saat arus tiba di Op-Amp, maka tegangan akan dikuatkan
sesuai dengan besarnya Rf dan Rin nya dengan rumus G = (Rf/Rin)+1, kemudian
pada Op-Amp juga terdapat Vsat yang digunakan sebagai pembatas tegangan max
atau min dari hasil penguatan, sehingga Vout yang melewati Vsat akan dipotong.
Besarnya Vout pada rangkaian inverting amplifier adalah Vout = [(Rf/Rin)+1] x Vin.
5. Video rangkaian[kembali]
6. Analisa[kembali]
1. Jelaskan prinsip kerja
dari rangkaian non inverting
Penguat
non-inverting amplifier merupakan kebalikan dari penguat inverting, dimana
input dimasukkan pada input non-inverting sehingga polaritas output akan sama
dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya
hambatan feedback dan hambatan input. Penguat ini memiliki masukan yang dibuat
melalui input non-inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini
akan satu fasa dengan tegangan inputnya.
Saat rangkaian dijalankan, arus dari tegangan input
akan masuk ke Op-Amp melalui kaki non-inverting, kemudian kaki inverting
dihubungkan ke ground. Saat arus tiba di Op-Amp, maka tegangan akan dikuatkan
sesuai dengan besarnya Rf dan Rin nya dengan rumus G = (Rf/Rin)+1, kemudian
pada Op-Amp juga terdapat Vsat yang digunakan sebagai pembatas tegangan max
atau min dari hasil penguatan, sehingga Vout yang melewati Vsat akan dipotong.
Besarnya Vout pada rangkaian inverting amplifier adalah Vout = [(Rf/Rin)+1] x Vin.
2. Apa pengaruh vin
terhadap vout pada rangkaian non inverting
Sifat atau karakteristik
dasar dari rangkaian no-inverting amplifier adalah sinyal output memiliki phase
yang sama dengan phase sinyal input. Maka pengaruh Vin terhadap Voutnya tidak
ada, dimana jika Vin bernilai positif maka Vout bernilai positif, begitu juga
sebaliknya jika Vin bernilai negatif maka Vout bernilai negatif.
3. Jelaskan pengaruh dari
+V saturasi dan -Vsaturasi pada tegangan output yang dihasilkan?
Nilai dari Vsaturasi ini
memberikan batasan maksimum bagi output yang dihasilkan. Sehingga ketika nilai
output yang dihasilkan melebihi dari nilai V saturasi maka tegangan input akan
dipotong nilainya sesuai batasan maksimal yang telah ditentukan. Pada percobaan
pengaruh Vsaturasi ini contoh pada percobaan terlihat pada saat Rin dan Rf yang
digunakan adalah 10kΩ dan 35 kΩ, yang artinya penguatan yang terjadi adalah
4.5x kali Vin. Jadi ketika tegangan input yang diberikan adalah sebesar -3V
maka seharusnya tegangan outputnya adalah -10.5V. Namun karena kita memberikan
batasan output pada Vsaturasi yaitu sebesar +12V dan -12V, pada percobaan
diperoleh Vout yang dihasilkan yaitu 10V. Yang artinya tegangan outputnya
terpotong sebesar 0.5V. Disini terlihat bahwa dengan tegangan saturasi sebesar
12V dan -12V, tegangan output maksimal yang dapat dihasilkan hanyalah 10V dan
-10V.
4. Bagaimana turunan
rumus Vout dari rangkaian non Inverting
Untuk memulai analisis
rangkaian penguat non-inverting, terapkan hukum Kirchoff arus pada titik cabang
A dan asumsi I+ = I- = 0
Dari gambar, didapatkan
persamaan arus yang mengalir pada titik cabang A, sebagai berikut:
Persamaan 1
𝐼𝑓 = 𝐼g
Dengan menggunakan teori
tegangan titik simpul, persamaan (1) dapat dijabarkan menjadi:
Persamaan 2
Karena V+ = Vin dan V- =
VA , serta asumsi nilai V+ = V- maka dapat dituliskan nilai Vin = VA. Sehingga
persamaan (2) menjadi:
Persamaan 3
Dengan menyederhanakan
persamaan (3), dapat diperoleh persamaan tegangan keluaran dari penguat
non-inverting:
Persamaan 4
Jika penguatan merupakan
perbandingan antara tegangan keluaran dan tegangan masukan, maka dari persamaan
(4) dapat diperoleh penguatan dari penguat non-inverting yaitu:
Persamaan 5
7. Link Download[kembali
Rangkaian disini
Video disini
Html disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar